Samarinda,infosatu.co – Provinsi Kaltim berada dalam
zona hjau jelang penyelenggaraan pemilihan presiden (Pilpres) dan
pemilihan legislatif (Pileg) 2019. Salah satu ukurannya adalah sukses
Bumi Etam, Kalimantan Timur menciptakan situasi yang aman dan kondusif
di semua wilayah perkotaan hingga ujung perbatasan negara.
“Saya sangat mengapresiasi dan bersyukur. Ini semua tentu arena kita memiliki kesadaran penuh dan tanggung jawab moral untuk bersama-sama menjaga keamanan daerah ini,” kata Isran Noor pada Rakor Forkopimda se-Kaltim di Pendopo Odah Etam Komplek Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada Samarinda, Rabu (6/3/2019).
Hingga menjelang dan sesudah pelaksanaan pesta demokrasi pemilihan presiden dan pemilihan legeslatif 17 April mendatang, Isran mengimbau agar rakyat Kaltim tidak mendekati kondisi-kondisi yang memungkinkan terjadinya perpecahan sosial akibat perbedaan pandangan politik.
Karena, perpecahan sosial yang berdampak pada konflik antargolongan dan kelompok, sangat besar dampaknya terhadap kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara secara keseluruhan.
“Kita bersyukur Kaltim sukses menggelar Pilkada Serentak 2018. Tetapi, kita juga tidak boleh lengah terhadap kesuksesan itu. Semua tingkat kerawanan harus kita waspadai,” tegas Isran.
Semua harus menjadi catatan, mengingat komposisi masyarakat Kaltim yang sangat heterogen. Maka wajar jika potensi rawan konflik harus menjadi perhatian bersama.
“Selain itu, kampanye yang berlangsung sejak 23 September 2018 hingga
13 April 2019, waktunya sangat panjang. Hal ini bisa berdampak pada
peningkatan suhu politik, sehingga diperlukan kewaspadaan bersama untuk
mengantisipasi berbagai kerawanan,” jelasnya.
“Saya sangat mengapresiasi dan bersyukur. Ini semua tentu arena kita memiliki kesadaran penuh dan tanggung jawab moral untuk bersama-sama menjaga keamanan daerah ini,” kata Isran Noor pada Rakor Forkopimda se-Kaltim di Pendopo Odah Etam Komplek Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada Samarinda, Rabu (6/3/2019).
Hingga menjelang dan sesudah pelaksanaan pesta demokrasi pemilihan presiden dan pemilihan legeslatif 17 April mendatang, Isran mengimbau agar rakyat Kaltim tidak mendekati kondisi-kondisi yang memungkinkan terjadinya perpecahan sosial akibat perbedaan pandangan politik.
Karena, perpecahan sosial yang berdampak pada konflik antargolongan dan kelompok, sangat besar dampaknya terhadap kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara secara keseluruhan.
“Kita bersyukur Kaltim sukses menggelar Pilkada Serentak 2018. Tetapi, kita juga tidak boleh lengah terhadap kesuksesan itu. Semua tingkat kerawanan harus kita waspadai,” tegas Isran.
Semua harus menjadi catatan, mengingat komposisi masyarakat Kaltim yang sangat heterogen. Maka wajar jika potensi rawan konflik harus menjadi perhatian bersama.
Komentar
Posting Komentar